Semarang, "tren" ala Korea di kalangan anak muda, menjadi incaran toko barang bekas . Semakin banyaknya penggemar gaya Korea di Indonesia khususnya di kota Semarang membuka peluang bisnis di bidang industri pakaian.
Pakaian gaya Korea diminati karena fitur-fiturnya yang unik dan menarik. Tidak mengherankan jika banyak ginseng muda yang tertarik pada sisi negara ini.
Chintia Puspita Sari, salah satu pemilik thrift store asal Korea di Semarang, mengatakan informasi tersebut. Menurut Puput, peminat pakaian ala Korea dengan harga terjangkau tumbuh pesat setiap tahun.
Trending Korean Style Target Thrift Store untuk Anak Muda Genius Luncurkan Program Pembelajaran Bahasa Korea Berbasis Buku "Belajar! Bahasa Korea Bersama BTS"
Paradoksnya, meski Bilic Thrift Store, toko barang bekas mereka, mengaku hanya menawarkan fashion ala Korea, pertumbuhannya mencapai 50 persen.
“Awalnya, saat kami membawa Belik Thrift ke festival, hanya kami yang menjual pakaian wanita ala Korea. Saya kira peminatnya sedikit, sebenarnya palu banyak," kata Puput saat ditemui Kompas.com , Kamis (30/6/2022).
Sedangkan menurut Puput, dengan perkembangan gaya Korea saat ini, Billy juga menyesuaikan dengan minat para pecinta gaya Korea. Dengan demikian, kain yang dijual Billy Thrift Store tidak melenceng terlalu jauh dari warna-warna pastel dan lembut.
Menariknya, Bilic juga menawarkan busana ala Korea, seperti kemeja, V-neck, puff sleeve, laces, blouse, high waisted dress, jacket, dll.
“Karena desainnya yang cantik dan lucu, mereka sering diburu. Juga menabung, hanya ada satu poin, jadi jarang", kata Puput.
Tidak hanya itu, selain menawarkan beragam pakaian Korea, Thrifty banyak diminati karena menawarkan harga yang murah. Tak heran jika peminat tabungan datang dari berbagai kalangan, terutama kaum muda.
Di antara "tren" gaya Korea baru, pakaian bekas menjadi sasaran pembelajaran tentang ekonomi lemah, mencoba menghemat uang dengan membeli pakaian bekas.
Lebih spesifik, kata Puput, harga kain bekas biasanya berkisar antara Rp25.000 hingga beberapa ribu rupiah, tergantung kualitas dan kondisi kain.
“Kadang ada orang yang mencari merk, tapi banyak yang mencari kenyamanan material”, jelas Puput.
Di sisi lain, Salsabila Diaz, seorang penggemar gaya Korea, mengakui bahwa kehadiran baju bekas yang dijual di toko fisik atau online sangat membantu para penggemar gaya Korea untuk mendapatkan pakaian gaya Korea.
Tidak hanya itu, menurut mahasiswi Diane Nuswantoro, berhemat adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin tampil menarik tetapi tidak ingin merogoh kocek.
Di tengah "tren" gaya Korea baru, toko barang bekas menjadi kata kunci, 9 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membeli Barang Bekas
“Karena kita bisa mendapatkan tampilan Korea, tetapi dengan harga yang jauh lebih murah. Namun, beberapa pakaian saya adalah bekas”, kata Kaka.
Kaka mengakui bahwa pakaian bekas tampaknya lebih mudah untuk dipetik dan dirangkai, karena ia telah menggunakannya sebelumnya, menambahkan bahwa pakaian bekas masih seperti baru.
"Saya melihat itu sangat bagus, jadi saya mencoba menyimpannya lagi. Jadi saya bisa mendapatkan apa yang saya inginkan."
Dapatkan update berita harian dan berita terkini dari Kompas.com. Ayo gabung di grup Telegram news update Kompas.com, caranya ikuti link https://t.me/kompascomupdate lalu join. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.